pukul 8 sebuah kereta jurusan yogyakarta-jakarta melaju,,
dan pukul 17.35 kereta tersebut sampai juga di stasiun pasar senen, ngaret dari jadwal yang tertera di tiket yaitu pukul 4 sore.
itulah kereta api fajar utama yogyakarta.
dengan tiket seharga 140 ribu untuk kelas bisnis, saya sudah dapat sampai di jakarta dengan selamat.
setidaknya saya bisa mengatakan bahwa kereta ini lumayan oke.
gak ada kata lelah, yang ada cuma kata panas!
selain itu, maraknya pedagang yang menjajakkan dagangannya membuat suasana tambah ramai, sekaligus membuat aroma sedap2 acem yang menusuk.. bau khas keringat pedagang. haha :D
kakak laki-laki saya, mas galank tertawa ketika saya bilang saya mau naik fajar utama, begitu juga dengan mbak rengga, istrinya..
ketika ditanya alasan saya, saya bilang karena saya belum pernah naik kereta itu, dan saya pengen mencoba, selain itu harganya jauh lebih murah sehingga uang sisanya dapat saya tabung, horee..., dan tentu tidak ada salahnya bukan naik kereta kelas bisnis???
bukan hanya kakak saya saja, teman2 saya sepertinya "meremehkan" si fajar utama itu.
banyak yang berkomentar, kenapa ga eksekutif, pesawat, bla.. bla.. bla?
saya cuma diam aja, daripada eksekutif mending naek pesawat, harga sama tapi lebih cepet, yah biar jadi urusan mereka yang meribetkan kenapa saya naik fajar utama.
alhasil lewat antrian di stasiun tugu selama 3 jam, saya berhasil mendapatkan tiket kereta api fajar utama yogyakarta di gerbong 6 dengan nomor duduk 12C, pada Senin, 5 Juli 2010.
pengalamannya? wuaaah.. banyak banget!
dari anak jalanan yang masih kecil2 membersihkan lantai gerbong.
para pedagang mulai dari jualan p*p mie, anget2, nasi bungkus, pulsa, sate, lotis, rokok, alat kesehatan, alat pijat, cincin, baju batik, makanan oleh2, dll..(untung ga ada yang jualan celana dalem) fiuh.. -_-
tiba2 ketika sore tiba, seorang ibu2 duduk di bawah kursiku.
dandanannya begitu mencolok menurutku, dengan berbagai perhiasan ada di sekujur tubuhnya, entah asli atau palsu.. sempat aku dibuat kesal olehnya karena tanpa permisi duduk menghalangi jalan keluarku.
aku tidak ingin menggubrisnya, namun apa yang dilakukannya membuat mataku tak bisa melepaskan pandangan.
sambil mengemasi barang2 dagangannya dan memasukannya dalam tas plastik hitam, dia mengeluarkan sebuah krupuk dan makanan yang dibungkus dengan kertas bekas.
sesaat, terlihat makanan itu sepertinya sudah tertindih barang2 lainnya, kemudian dia membukanya.
warnanya putih, hampir seperti sagu namun begitu kuperhatikan makanan itu adalah apem.
dia memakan apem bawaannya tersebut dengan krupuk yang tadi dibuka.
tanpa kusadari mataku berkaca-kaca hendak menangis.
dengan lahap ibu itu memakan bekalnya.
kutengok tas yang berisi bekal dari ibu.
masih ada sisa 2 roti di dalamnya, roti fla yang aku suka dan juga tartle buah.
aku suka dua-duanya, tapi si tartle buah sudah tidak jelas bentuknya.
ya, dengan yakin akhirnya aku berikan roti fla itu, tentu ibu itu tidak seberuntung aku, bekalku berlebih dan bisa dibilang enak, sementara ibu itu hanya memakan apem dan krupuk untuk mengganjal perutnya. toh, aku masih bisa membeli roti itu lagi..
ketika dia beranjak dan hendak turun di stasiun berikutnya, si ibu itu bertanya tujuanku dan dia katakan "hati-hati ya neng, semoga selamat. terimakasih rotinya".
menyenangkan sekali bisa membantu orang lain, semoga boleh menjadi berkat bagi orang lain dimana pun aku berada, amin.
ya, ternyata tidak ada salahnya naik fajar utama.
sekalipun keringat mengucur dengan derasnya, tetapi lewat si fajar utama.
aku kembali belajar sebuah hal.
tentang sebuah perjuangan, dan keberuntungan. sebaiknya aku bersyukur dengan segala hal yang terjadi dalam hidup ini, tentu tidak boleh putus asa.
Dia telah berikan yang terbaik, dan aku harus berikan pula yang terbaik.
Thanks God.. ^^
Selasa, 06 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar