Sabtu, 30 April 2011

hanya sebuah cerita

Diposting oleh anggun via grasma di 4/30/2011 03:47:00 PM
siang kala itu teduh, menyejukkan jiwa..
ada dua anak manusia duduk bercengkrama.. bersama, berdua, dan bercanda...
seorang anak lelaki berpakaian apa adanya, bahkan mungkin lebih tepat tampil seadanya..
hanya memakai kaos oblong, dengan bekas celana jeans panjang yang dipotong tak beraturan hingga lutut..
anak laki-laki itu terlihat biasa, lembut ia menatap gadis manis berambut panjang yang duduk di sebelahnya.. mereka berdua tertawa sambil sesekali si gadis mencubit manja anak laki-laki di sebelahnya..
waktu begitu cepat berlalu, hingga tak terasa matahari sudah tak nampak lagi..
berganti dengan gurat senja, menampar wajah mereka.. membuat mereka berdua semakin terlihat teduh..
wajah mereka terlihat kecewa, karena waktu membuat mereka harus terpisah kembali.
namun si anak laki-laki meyakinkan gadisnya bahwa esok ada lagi hari untuk bersama..
sang gadis hanya tersenyum. penuh arti, antara kecewa dan bahagia..

menjelang tidurnya, pikiran sang gadis melayang..
tentang anak laki-laki yang menjadi cintanya..
kembali ia teringat 6 tahun yang lalu, saat pertama mengenal laki-laki pangerannya..
saat itu, hatinya masih biasa.. masih belum tentu arah, dan tidak tau kemana harus melangkah..
hingga akhirnya rasa nyaman membuat sang gadis belajar tentang sebuah sayang..
kira-kira sejak 4 tahun yang lalu, anak laki-laki itu mengajarkan gadis itu banyak hal..
mulai dari kepercayaan, mulai dari menjadi diri sendiri, bahkan tentang penerimaan diri..
ia yang pertama menggenggam tangan sang gadis dengan mesra, ia pula yang memeluk sang gadis dengan hangatnya, dan ia juga yang mengecup kening sang gadis dengan lembut. oh ya! satu hal lagi, ia pula yang mencumbu manis pada bibir gadisnya..
dulu, anak laki-laki itu setan. ia egois. ia jahat. ia pemarah... hingga kemudian sebuah proses membuatnya menjadi malaikat tanpa sayap..
saat sang gadis menangis, ia tidak hanya menawarkan pundaknya, tapi juga berusaha membuatnya tertawa. saat sang gadis merengek meminta sesuatu, ia akan berusaha mendapatkannya meskipun itu butuh waktu.
saat sang gadis menekuk wajahnya, ia hanya diam dan bersabar, membuat sang gadis luluh dengan sendirinya.
anak laki-laki itu tak pernah memaksanya untuk menyayanginya pada awal perjumpaan mereka.
anak laki-laki itu juga tak pernah memujinya, bahkan lebih sering mengejeknya. lewat setiap ejekan itu sang gadis tau bahwa ada segudang pujian untuknya. tidak dibuat-buat. tetap apa adanya. aku bilang gadis itu gila!
bahkan dalam setiap janjinya, si anak laki-laki tak pernah membuatnya berlebihan..
masih banyak hal yang tak akan bisa diungkapkan dalam kata..
dalam lamunannya, sang gadis tertawa dengan sendirinya.. hanya karena membayangkan lelakinya..
ia kembali teringat pada seorang kawan yang menilai bahwa tipe laki-laki yang diimpikan sang gadis bukan lelaki tampan, atau lelaki kaya, tetapi lelaki gila. hahahaaaaa...
padahal sang gadis tak pernah memiliki kriteria, yang dia tahu hanya bersama lelaki gila yang menjadi pangerannya itu ia aman, juga nyaman..
ia bebas menjadi dirinya sendiri... ia butuh lelaki yang menyayanginya dengan apa adanya... bukan mengguruinya, bukan pula sok tahu tentang apa yang sang gadis rasa. ia butuh lelaki yang juga apa adanya, tidak berlebihan. santai, dan menjadi dirinya sendiri...
sang gadis masih tersenyum kecil mengingat semua, hingga ia tertidur dengan lelapnya..

keesokan paginya, sang gadis berlari dengan bahagia menghampiri pangerannya..
mereka tetap sama, melakukan segala sesuatu seperti hari-hari sebelumnya..
ya.. hanya itu, karena memang hanya itu yang bisa dilakukan oleh mereka..
karena keadaan kini tak lagi sama.. :)
sejak 1 tahun yang lalu, anak laki-laki dan gadis itu hanya menjadi teman biasa..
mereka sama-sama saling mengasihi, sama-sama saling menghargai, dan saling menghormati..
tanpa anak laki-laki itu tahu, sang gadis diam-diam masih menyimpan sebuah rasa dalam hatinya..
ia memiliki ruang tersendiri, ia menjaga agar rasa itu tidak meledak. tapi tetap berada di tempatnya, tidak akan pernah hilang, sekalipun suatu saat ada pangeran lain yang akan memiliki lebih banyak ruang di hatinya..
sang gadis selalu berharap, ia menemukan lelaki pengganti yang akan menghargai perasaan itu tetap ada di sebuah ruang lain, yang hanya ingin ia simpan sebagai sesuatu yang indah dalam hidupnya.. :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos