Rabu, 28 November 2012

Tuhan tersenyum

Diposting oleh anggun via grasma di 11/28/2012 12:23:00 PM 0 komentar
"menurutmu, Tuhan sedang tersenyum atau menangis melihat kita?"

"entahlah, aku tidak tahu."

selalu jawab itu yang keluar dari mulutmu, Angin! padahal, mestinya kamu tahu. atau paling tidak, kamu berusaha untuk tahu! lirih, Daun berkata dalam hatinya.

"kalau menurutmu bagaimana?"

yaa, lagi dan lagi. selalu saja kamu membalikkan pertanyaan padaku, Angin. Tak bisakah kau jawab sendiri karena aku yang memulai pertanyaan itu? pertanyaan yang harusnya kau jawab! Daun kembali berucap, hanya dalam hatinya saja.

"aku pun tidak tahu. yang aku tau hanya Tuhan itu baik."

"atas dasar apa kau menyebutnya baik?"

"salah satu kebaikannya karena Ia menghadiahkan kamu untukku, tanpa pernah aku minta."

"lalu, masih kau bertanya saat ini Tuhan sedang tersenyum atau menangis melihat kita?" ujar Angin sambil tersenyum, membuatku pun ikut tersenyum.

Dan aku percaya, kini Tuhan pun sedang tersenyum melihat kita. Bukan begitu, Angin? Kembali hatiku berucap lirih, kemudian memeluk lelaki hebat yang ada di hadapanku.

-------

Kita mempunyai Tuhan yang sama, meski dengan sebutan berbeda.
Kita  menyembah Tuhan yang sama, meski dengan cara yang berbeda.
Kita mengenal Tuhan yang sama, meski dengan pemahaman yang berbeda.

Kita ini satu, meskipun berbeda.

Sama seperti kepala manusia yang tidak akan sama dengan kepala manusia lainnya. Gaya berbicara, cara berpikir, cara makan, cara minum, cara tidur, hobi, kesukaan, prestasi, gaya hidup, dan masih banyak lagi yang berbeda antara manusia satu dengan yang lainnya. Tapi mereka itu satu kesatuan, dinamakan manusia. Manusia itu satu, ciptaan Tuhan. Manusia ada banyak dan mereka berbeda, namun mereka satu. Perbedaan ada, dan kita memang tak bisa menutup mata. Perbedaan ada, bukan untuk mengalahkan yang satu dan memenangkan lainnya. Perbedaan ada untuk dihargai, bahkan ketika ada yang ingin menjadikannya sama tanpa paksaan. Atau ketika perbedaan itu kini tak menjadi persoalan.

Tuhan, aku mencintaimu. Aku juga mencintainya, salah satunya karena ia mencintaimu.
Terima kasih Tuhan untuk anugerah indahmu, lewat dia... :")

With love,
your special one..
-daun-

Selasa, 13 November 2012

aku tau kenapa

Diposting oleh anggun via grasma di 11/13/2012 06:36:00 PM 0 komentar
cukup!

aku selalu bilang cukup..!

jika waktu bisa diulang, aku ingin kembali pada masa itu.
masa dimana aku belum meng-iyakanmu, dan kamu masih tetap berada disisinya.

aku selalu bilang padamu, aku merasa bertanggung jawab untuk semua yang sudah terjadi.
mengutarakan semua yang ada dibenakku, dan ingin "mengembalikanmu".
dan kamu marah. kamu bahkan melepaskan rengkuhanku. tak mau aku peluk.

aku menangis tersedu, kali ini aku yang membutuhkan pelukanmu.
tapi kamu tak menghiraukan aku. kamu diam. dan menonton acara bola di televisi.
tangisku makin menjadi. sesak. dan semakin sesak.

aku memang egois. aku ingin mengatur semuanya.
mengatur kebahagiaanmu, yang tanpa aku.
memaksamu kembali padanya, dan meninggalkan aku.
kalian bahagia, dan aku akan ikut bahagia, saat kamu bahagia.
siap atau tidak siap, aku harus siap. aku harus tegar, dan ikhlas.

tapi kamu menolak. kamu marah karena setiap hal yang aku utarakan.
kamu bilang jika mauku seerti itu, berarti semua sia-sia sudah.
jika memang semua berakhir, kamu bilang aku tak berhak mengaturmu
akan kembali, atau mencari lainnya, atau sendiri.
dan kamu mencecarku dengan pertanyaan :
"untuk apa kamu merasa bertanggung jawab?"

kala itu aku tak bisa menjawab, karena memang benar aku tidak tau.
saat itu aku hanya merasa aku mengerti laranya.
kami sama-sama makhluk yang lebih mengedepankan rasa daripada logika.
aku sudah begitu tega, meski semua tidak tau cerita yang sebenarnya.
katanya hidup itu pilihan, dan aku harus memilih.
aku hanya ingin memilih yang baik bagimu, dan memastikanmu baik-baik saja.
maka dari itu aku memintamu kembali, karena menurutku itu yang terbaik.
dan kamu bilang, aku tak perlu mengulang pertanyaan atau permintaan ini lagi dan lagi
dalam setiap pertemuan-pertemuan kita.
kamu juga memintaku tak perlu merasa bertanggung jawab pada apapun juga.
setiap kesalahan kita, kita harus bisa buat "move on" dari itu agar jadi lebih baik.
dan masih banyak yang kamu jejalkan agar aku tak memikirkan "rasa bersalah" itu.

dan kini aku mengerti kenapa aku selalu merasa bertanggung jawab,
lebih penting dari semua bahagia maupun laraku..
aku tak ingin banyak pihak mempergunjingkanmu, mereka yang tidak tau tentang kita.
ya, andai waktu bisa diputar kembali.
aku ingin kembali pada kenangan semua orang bahwa kamu adalah pria baik
juga padanya, agar ia tak menyalahkanmu atas semuanya.
agar ia tetap bahagia dan melihatmu sebagai sosok yang baik.
sosok yang tak membuatnya menangis pada akhirnya.

aku, mengasihimu dengan sungguh lelakiku.
bahagiamu lebih penting dari bahagiaku.
karena bahagiaku itu adalah melihatmu bahagia.. 


 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos