Kenapa kita harus merasakan apa yang sering orang sebut dengan sayang, cinta, atau apalah sejenisnya..
Manisnya ku rasa setara dengan pahitnya..
Seperti kopi yang meskipun kamu tambahkan lagi dan lagi gula, tak pernah bisa menyembunyikan rasa pahit di dalamnya.
Ya, aku rasa begitulah cinta dan kopi punya persamaan..
Mungkin aku bisa menyebut cinta itu seperti filosofi kopi.
Kamu bisa temukan manis dalam khas pahitnya yang tetap dicari, atau sebaliknya kamu bisa merasakan pahit dalam manisnya. Terserah bagaimana kamu akan mendeskripsikannya.
Kenapa aku bisa bilang seperti itu?
Ya... Seperti hidup yang tak akan ada artinya jika terasa baik-baik saja, begitu pula dengan cinta.
Hahaha semacam ahli cinta saja aku berbicara, padahal aku sama sekali tidak ahli di dalamnya.
Aku hanya pernah tau dan mengalami bagaimana rasanya.
Dalam tawamu, pasti kamu pernah menangis..
Setiap inci kenangan, baik yang membuat bibir mengembang, maupun timbulnya genangan air di pelupuk mata.
Apalagi setiap nyeri yang terasa seperti tusukan begitu menyayat entah dikarenakan apa. Seringkali hal tersebut menjadi faktor x yang kadang ketika harus menjelaskannya saja kita tidak bisa.
Sama seperti kopi kesukaanku, begitulah kisah cintaku.
Kopi hitam pekat yang tidak terlalu manis, tapi pas untukku.
Pas untuk masih bisa merasakan sensasi pahitnya.
Dengan pria yang juga hitam, namun manis.
Coba kau tanya padaku kenapa hatiku bisa jatuh padanya.
Hahahahaaa sampai sekarang saja aku tak pernah bisa menjawabnya.
Kopi hitamku, kisahku yang pahit karena banyak unsur didalamnya.
Kekecewaan, hilangnya kepercayaan, pengkhianatan, ketidak mengertian, ribut kecil yang bisa menjadi besar, kekesalan entah karena rindu yang selalu saja menggebu atau karena jarak tak juga bertemu, kurangnya memahami satu sama lain, restu yang sedang diperjuangkan, dan masih banyak yang lainnya.
Hanya butuh gula sedikit untuk pemanisnya, menurutku gula itu kamu.
Cukup dengan kamu yang memberikan nuansa indah dalam setiap hari-hariku.
Cukup dengan melihatmu tersenyum, bahagia, tertawa, bertemu, bergandengan tangan, intinya semua masih tentang kamu dan memang hanya kamu.
OKEAKULEBAYTAPIYASUDAHLAH
Nyatanya, itu yang aku rasakan Otan :")
Bahkan sampai pada detik ini..
Rasanya tidak memudar, tapi justru bertambah kuat.
Hingga terkadang aku tak kuasa membendung ego untuk segera bersamamu.
Senin, 09 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar