seorang kawan pernah berkata pada saya
katanya saya ini seperti sebuah cangkir
yang diisi terlalu banyak air hingga meluap karena terlalu penuh.
katanya, untung cangkirnya gak pecah..
diisi air panas, diisi air dingin, diisi teh, diisi kopi, diisi air dengan segala rasa dan warna..
digunakan berkali-kali, diisi hingga meluap, namun kembali dengan porsi yang sama lagi..
ya.. untung hanya retak, dan bisa dibenahi.. dengan sangat sempurna, kemudian tetap menjadi cangkir sesuai fungsinya.. :)
itulah saya!
saya tahu pasti banyak orang mempunyai masalah, sekalipun masalah kami berbeda...
yang membedakan hanya tingkat permasalahan yang dihadapi..
ada yang masalahnya sepele tapi berdampak luar biasa..
ada yang masalahnya luar biasa, tapi dihadapi dengan sepele..
saya namakan hidup itu dengan masalah! karena hidup itu indah, berarti masalah itu indah..
karena lewat setiap masalah, kita bisa belajar banyak hal..
kita bisa menjadi pribadi yang lebih kuat lagi dari sebelumnya..
karena dengan masalah, berarti kita tau betapa Tuhan sangat menyayangi kita..
aneh ya? tapi memang begitulah..
kalau saya tidak mengalami kecelakaan, saya mungkin tidak jadi pribadi seperti sekarang..
mungkin saya akan menjadi wanita-wanita liar dan nakal..
karena saya merasa tubuh, juga wajah saya lumayan oke laah..
saya mungkin gaulnya bukan di angkringan, tapi di tempat-tempat dugem..
dan entah akan menjadi seperti apa... :'(
(saya bersyukur tidak menjadi anak GAHOL :D)
no body is perfect, tidak saya tidak anda..
karena kesempurnaan hanya milik Allah #halah (Dorce banget), hahahaaa... :D
setiap orang punya "cerita" tersendiri dalam hidupnya..
masalah pun ada, mungkin datang silih berganti..
tidak hanya berat, tapi juga masalah yang ringan..
justru saya melihat, masalah itu membuat hidup kita menjadi sempurna. Really!
karena dengan masalah, kita jadi tau rasanya menangis kemudian tertawa.. kita jadi tau bagaimana ketika kita jatuh, sakit, bahkan berdarah, namun kemudian sembuh..
sempurna bukan? karena hidup menjadi sangat berwarna! :D
saya tetap akan menjadi cangkir yang menunggu air-air memenuhi setiap celah..
karena lewat air-air itu saya tau bagaimana caranya bertahan..
terkadang memang tidak kuat, sering kali merasa tidak bisa..
tapi sungguh akhirnya dimampukan olehNya..
jadi, sekalipun tidak sedang baik-baik saja.. saya selalu bilang kepada diri saya sendiri "SAYA BAIK-BAIK SAJA", karena dengan begitu saya sedang mensugesti diri saya sendiri untuk BAIK-BAIK SAJA, ketika saya bilang saya pasti bisa dan saya harus bisa, itu menjadi salah satu bentuk optimisme untuk tetap berjuang...
karena hidup, harus terus berjalan..
cangkir saya mungkin retak, tapi masih bisa menahan air-air itu agar tetap berada di tempatnya, kemudian menghabiskannya.. dan saya akan selalu menjaga, agar cangkir itu tidak pecah! :)
Moving on, gals.. :)
Senin, 26 September 2011
Sabtu, 24 September 2011
BERKAT :D
semua orang bisa menjadi berkat!
dan semua orang memiliki cara tersendiri untuk menjadi berkat bagi orang lain..
saya sempat berpikir, coba saya menjadi orang terkaya di dunia..
atau paling tidak di Indonesia, pasti saya akan memberikan setengah atau bahkan lebih dari kekayaan saya untuk orang-orang yang membutuhkan di luar sana...
setidaknya saya bisa hidup cukup, dan tentu bahagia..
tapi kemudian saya kembali berpikir, untung saya bukan orang terkaya!
karena jika iya, belum tentu saya akan memiliki pola pikir yang sama dengan saya yang sekarang. Fiuh..
saya bersyukur dengan hidup saya, yang sederhana dan BAHAGIA :D
kenapa?
karena tidak harus menjadi orang terkaya untuk boleh membantu saudara-saudara kita lainnya yang membutuhkan, mereka yang memang memiliki nasib yang tidak seberuntung kita.
menjadi berkat bagi orang lain, bisa dilakukan dengan banyak cara..
jujur, saya ini sangat sensitif. selalu saja merasa iba, dan pengen sekali membantu orang lain sebisa saya.
pernah seorang kawan menilai saya "lebay" jika memberikan sesuatu kepada pengamen atau kepada orang yang minta-minta, tapi ternyata lama-lama kawan saya itu juga berlaku sama..
saya rasa ini bukan "lebay", saya hanya berpikir jika saya punya, jika saya bisa, kenapa tidak?
toh, saya bisa menikmati segalanya. saya makan cukup, saya bisa beli jajanan, saya bisa beli pakaian, saya bisa ini dan itu dengan uang yang masih diberi papa mama, lalu kenapa tidak saya bagi jika memang lebih?
pernah saya berjumpa dengan anak kecil di kawasan UGM, ia sangat tidak menarik atau bahkan lucu.
rambutnya keriting, dia hitam terlebih dekil. mungkin usianya kala itu 4 tahun.
iba, karena dia bersama sang ibu yang seperti "memanfaatkannya"..
saya beri dia brownies yang saya beli, saya ambilkan beberapa potong, saya beri dia sedikit dari uang yang saya punya. dalam hati, saya berpikir untuk mengajaknya pulang, membelikannya baju, dan mengurus dia agar bisa bersekolah. hingga perjumpaan itu membuat saya ketagihan datang ke UGM, tapi ternyata tidak bisa bertemu lagi. Entah, bagaimana kabar anak perempuan itu sekarang.. Semoga dia baik-baik saja :')
yang baru-baru saja terjadi, ketika hari raya Idul Fitri tiba..
kala itu, saya menjadi tour guide sepupu saya bersama ketiga teman kerjanya..
kami menuju alun-alun kidul, dan tepat saat mobil berhenti dan saya turun. saya dikejutkan dengan 2 laki-laki yang mungkin berusia 40an tahun, mereka dekat dengan mobil yang terparkir.. mereka mengais tempat sampah! mencari barang-barang yang masih layak pakai, ya mereka pemulung..
mereka pasti sedang berjuang untuk anak istri mereka di rumah :'(
saya rogoh kantong saya tapi tidak ada uang, saya ambil tas saya namun dua laki-laki itu sudah berlalu..
akhirnya, saya dan sepupu juga teman-temannya menuju ke tengah alun-alun untuk mencoba menyisiri jalan hingga melewati dua pohon beringin besar yang ada..
dan mengejutkan! ternyata, dua laki-laki itu ada di samping pohon beringin dengan sepeda tua mereka, dan beronjong besar di belakangnya. saya mengamati, lalu saya bergerak.. saya membeli dua botol minuman, saya selipkan di beronjong mereka saat mereka pergi mencari barang-barang bekas di tempat sampah..
ya, semoga minuman itu berguna.. untuk mengusir dahaga :')
berbeda lagi ketika saya menuju ke Mirota Kampus di Jl. Solo..
waktu itu, saya baru saya tiba dan hendak mencari parkir motor, saya cuma mbonceng waktu itu..
ketika motor berhenti, tepat di depan saya berjalan anak kecil..
anak laki-laki mungkin berusia 6 tahun, dengan pakaian yang kotor dan agak sobek.
dia berjalan jauh di belakang ayahnya, tiba-tiba saya minta teman saya menjalankan motornya agak ke depan lagi mengejar anak laki-laki itu, kemudian saya turun, saya ambil uang yang ada di kantong saya, lalu saya berikan, memang tidak seberapa.. tapi saya tau itu pasti berguna, paling tidak kalau dia mau jajan kayak temen-temennya yang lain.. :')
ya.. ada kelegaan, ada kepuasaan ketika bisa membantu sesama..
saya hanya ingin berbagi, bahwa membantu sesama itu menyenangkan..
seorang kawan, kakak KTB saya juga belajar untuk menjadi berkat untuk temannya...
dia bahkan mencarikan pekerjaan, membiayai kebutuhan hidup selama sebulan, memberikan uang transportasi menuju Surabaya dari Klaten, dan membayarkan uang kost..
tapi tentu, setiap orang punya cara sendiri-sendiri..
tidak harus seperti kakak KTB saya, cukup menjadi diri sendiri..
semua yang kita punya, adalah milik Tuhan..
menjadi berkat bagi orang lain juga tidak harus dengan memberikannya sesuatu, tapi bisa dengan cara lain, dalam kondisi yang berbeda-beda. tujuannya sama, membantu! bukankah itu salah satu bagian dari kasih? :)
jadi selama kita punya, selama kita bisa, kenapa tidak?
Selamat belajar menjadi berkat bagi banyak jiwa di luar sana.. :)
Tuhan Yesus memberkati :*
dan semua orang memiliki cara tersendiri untuk menjadi berkat bagi orang lain..
saya sempat berpikir, coba saya menjadi orang terkaya di dunia..
atau paling tidak di Indonesia, pasti saya akan memberikan setengah atau bahkan lebih dari kekayaan saya untuk orang-orang yang membutuhkan di luar sana...
setidaknya saya bisa hidup cukup, dan tentu bahagia..
tapi kemudian saya kembali berpikir, untung saya bukan orang terkaya!
karena jika iya, belum tentu saya akan memiliki pola pikir yang sama dengan saya yang sekarang. Fiuh..
saya bersyukur dengan hidup saya, yang sederhana dan BAHAGIA :D
kenapa?
karena tidak harus menjadi orang terkaya untuk boleh membantu saudara-saudara kita lainnya yang membutuhkan, mereka yang memang memiliki nasib yang tidak seberuntung kita.
menjadi berkat bagi orang lain, bisa dilakukan dengan banyak cara..
jujur, saya ini sangat sensitif. selalu saja merasa iba, dan pengen sekali membantu orang lain sebisa saya.
pernah seorang kawan menilai saya "lebay" jika memberikan sesuatu kepada pengamen atau kepada orang yang minta-minta, tapi ternyata lama-lama kawan saya itu juga berlaku sama..
saya rasa ini bukan "lebay", saya hanya berpikir jika saya punya, jika saya bisa, kenapa tidak?
toh, saya bisa menikmati segalanya. saya makan cukup, saya bisa beli jajanan, saya bisa beli pakaian, saya bisa ini dan itu dengan uang yang masih diberi papa mama, lalu kenapa tidak saya bagi jika memang lebih?
pernah saya berjumpa dengan anak kecil di kawasan UGM, ia sangat tidak menarik atau bahkan lucu.
rambutnya keriting, dia hitam terlebih dekil. mungkin usianya kala itu 4 tahun.
iba, karena dia bersama sang ibu yang seperti "memanfaatkannya"..
saya beri dia brownies yang saya beli, saya ambilkan beberapa potong, saya beri dia sedikit dari uang yang saya punya. dalam hati, saya berpikir untuk mengajaknya pulang, membelikannya baju, dan mengurus dia agar bisa bersekolah. hingga perjumpaan itu membuat saya ketagihan datang ke UGM, tapi ternyata tidak bisa bertemu lagi. Entah, bagaimana kabar anak perempuan itu sekarang.. Semoga dia baik-baik saja :')
yang baru-baru saja terjadi, ketika hari raya Idul Fitri tiba..
kala itu, saya menjadi tour guide sepupu saya bersama ketiga teman kerjanya..
kami menuju alun-alun kidul, dan tepat saat mobil berhenti dan saya turun. saya dikejutkan dengan 2 laki-laki yang mungkin berusia 40an tahun, mereka dekat dengan mobil yang terparkir.. mereka mengais tempat sampah! mencari barang-barang yang masih layak pakai, ya mereka pemulung..
mereka pasti sedang berjuang untuk anak istri mereka di rumah :'(
saya rogoh kantong saya tapi tidak ada uang, saya ambil tas saya namun dua laki-laki itu sudah berlalu..
akhirnya, saya dan sepupu juga teman-temannya menuju ke tengah alun-alun untuk mencoba menyisiri jalan hingga melewati dua pohon beringin besar yang ada..
dan mengejutkan! ternyata, dua laki-laki itu ada di samping pohon beringin dengan sepeda tua mereka, dan beronjong besar di belakangnya. saya mengamati, lalu saya bergerak.. saya membeli dua botol minuman, saya selipkan di beronjong mereka saat mereka pergi mencari barang-barang bekas di tempat sampah..
ya, semoga minuman itu berguna.. untuk mengusir dahaga :')
berbeda lagi ketika saya menuju ke Mirota Kampus di Jl. Solo..
waktu itu, saya baru saya tiba dan hendak mencari parkir motor, saya cuma mbonceng waktu itu..
ketika motor berhenti, tepat di depan saya berjalan anak kecil..
anak laki-laki mungkin berusia 6 tahun, dengan pakaian yang kotor dan agak sobek.
dia berjalan jauh di belakang ayahnya, tiba-tiba saya minta teman saya menjalankan motornya agak ke depan lagi mengejar anak laki-laki itu, kemudian saya turun, saya ambil uang yang ada di kantong saya, lalu saya berikan, memang tidak seberapa.. tapi saya tau itu pasti berguna, paling tidak kalau dia mau jajan kayak temen-temennya yang lain.. :')
ya.. ada kelegaan, ada kepuasaan ketika bisa membantu sesama..
saya hanya ingin berbagi, bahwa membantu sesama itu menyenangkan..
seorang kawan, kakak KTB saya juga belajar untuk menjadi berkat untuk temannya...
dia bahkan mencarikan pekerjaan, membiayai kebutuhan hidup selama sebulan, memberikan uang transportasi menuju Surabaya dari Klaten, dan membayarkan uang kost..
tapi tentu, setiap orang punya cara sendiri-sendiri..
tidak harus seperti kakak KTB saya, cukup menjadi diri sendiri..
semua yang kita punya, adalah milik Tuhan..
menjadi berkat bagi orang lain juga tidak harus dengan memberikannya sesuatu, tapi bisa dengan cara lain, dalam kondisi yang berbeda-beda. tujuannya sama, membantu! bukankah itu salah satu bagian dari kasih? :)
jadi selama kita punya, selama kita bisa, kenapa tidak?
Selamat belajar menjadi berkat bagi banyak jiwa di luar sana.. :)
Tuhan Yesus memberkati :*
Langganan:
Postingan (Atom)