"tidak pernah ada kebetulan, termasuk dalam sebuah pertemuan"
mari kita flashback ke beberapa bulan sebelum itu..
ini pernah aku utarakan di kisah lainnya dalam blog ini..
yaa, tak akan pernah lelah aku menuliskannya, atau mencintaimu. pertemuan kita yang diwarnai dengan banyak problematika, atau saat tanpa kita sadari kita saling jatuh cinta. kemudian saling berjuang untuk bersama dan mempertahankan. kadang aku berpikir, apalah aku ini hingga kau melakukan semuanya.
satu hal yang aku temukan dari awal pertemuan kita, kau ternyata teman sepupuku. sepupu yang begitu dekat denganku, sepupu yang sebagian dari temannya aku kenal, tapi tidak denganmu. dan kita bertemu bukan karena perantaraan sepupuku yang adalah temanmu, lalu ini sebuah kebetulan kah kau menjadi temanku kala itu, yang ternyata kau adalah teman sepupuku?
jatuh cinta tentu tidak hanya membuat bahagia, kadang ia membuat lara. apalagi saat kita tidak bisa bahagia di atas derita yang lainnya. perbedaan kita membuat banyak orang menentang, mungkin mencibir, dan meragukan kita. apa sebuah dosa besar aku jatuh cinta padamu? aku rasa tidak.
lalu, jika pada akhirnya pertemuan yang dianggap banyak orang sebagai sebuah kebetulan itu menjadikan kita saling menghargai, mencintai, dan ingin memiliki itu kita perjuangkan. dosakah? aah..terlalu berat aku bertanya apa itu dosa, aku tanyakan lagi.. salahkah? aku rasa pun, tidak.
Tuhan yang agung, Kau yang satu.
aku tau Kau tidak sedang berusaha mempermainkan kami. Kau tau dengan pasti aku mencintaimu, begitu pula Kau tau bahwa dia mencintaimu. Kami cinta pada Tuhan yang sama, hanya kami menyebutmu dengan panggilan berbeda. Sesederhana seperti aku sering dipanggil anggun oleh keluarga, dipanggil anjun atau gogon oleh teman dekat, dan dipanggil cempluk, gendut, atau kimi olehnya. Dan kami berdua yang mencintaiMu, saling mencintai. Itu tidak salah bukan?
Tuhan, aku ingin mempertahankannya. aku ingin berjuang untuknya. berjuang untuk pertemuan yang tidak pernah aku anggap kebetulan, pertemuan yang aku sebut itu garisMu. Semoga aku tak pernah salah langkah. Aku percaya segala perkara dapat kutanggung di dalam Engkau. Engkau yang tak pernah mengkotak-kotakkan kami manusia, tapi justru kami manusia yang sering mengkotak-kotakkan Engkau.
Bukankah semua agama mengajarkan baik, hanya pemahaman setiap individu yang berbeda tentang Tuhan hingga terciptalah sebuah agama. Agama itu wadah, yang terpenting itu bagiku Engkau, Tuhan.
terima kasih untuk garis indahMu, dalam balutan pertemuan kami... Tuhan :))