Minggu, 12 September 2010

terima kasih saya ucapkan untuk malam takbiran

Diposting oleh anggun via grasma di 9/12/2010 09:15:00 PM 0 komentar
saya jadi teringat malam takbiran kemarin, saya dan dua sepupu saya yang semuanya laki-laki menikmati malam di sebuah warung wedang ronde, kami tak berniat menonton takbiran.. cuma berniat sekedar nge-wedang sajo. kami berangkat dari rumah pukul 20.30, mengendarai BMW kebanggaannya yang notabene didapet dari hasil kerja plus ditambahi bapaknya, padahal noh manusia masih kuliah dan alhasil kuliahnya di fakultas hukum UNS keteteran, katanya males kerjain skripsi jadi dtunda dulu toh udah bisa bayar kuliah dhewe, yadoh.. gaya tenan! tapi saya akui jadi pengeen juga bisa kerja sendiri, trus membiayai hidup sendiri, beli apa2 pake duit sendiri, pasti menyenangkan dan bangga sekali! >.< **(tapi bukan itu yang mau saya ceritain)
kira-kira sudah puas menyantap ronde, kami hendak pulang. kami sengaja ke arah pasar malam hendak mencari gorengan yang dipesan mas saya yang ada di rumah beserta keponakan2 saya yang lain. namun apa daya, rame sekali.. bahkan ketika kami berniat melewati halaman depan GOR, jalanan dialihkan! alhasil kami harus mutar lagi melewati By Pass, kemudian melewati Polres baru dan harus kembali berputar-putar hendak menuju ke pasar malam, namun di tengah perjalanan ketika kami hendak sampai di GOR, telepon sepupu saya berdering. dari si om, katanya mobilnya macet di alun2.. haha, ya karena kami baik hati dan tidak sombong, kami berbalik arah dan menghampiri om kami.. sudah larut malam, kami mencari-cari dimana si om itu, ternyata ketemu. loh tapi kok sama polisi, loh.. loh.. kok malah polisi nya yang ada di kemudi, sedang berusaha menyalakan mesin mobil dan bahkan membantu ketika harus mendorong mobil tersebut agar mau menyala. antara setengah ga percaya, setengah takjub, setengah kagum.. ya, ya.. luar biasa bener dah polisi yang satu ini, ga kayak polisi lainnya. biasanya polisi itu terkenal sangar, agak kejam, dan sering bertindak semaunya karena punya kuasa, tapi bapak polisi yang satu ini membuat pandangan saya tentang seorang polisi sedikit berubah, saya dulu juga benci polisi soalnya waktu saya kecelakaan, ga ada yang berani mendekat, bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang berusaha buat mengeluarkan saya dari bawah kolong truk, yang ada malah bapak2 tua yang membuka tambal ban di pinggir jalan yang nolongin..
tidak hanya saya, semua sodara saya tanpa terkecuali semua juga kagum pada tuh polisi, mereka berujar "baik ya polisinya, keren, luar biasa, tumben ada polisi baik, malah dia yang repot buat bantu kita"
tapi di tengah2 kebingungan karena tuh mobil ga bisa nyala juga padahal udah di otak atik, dan sembari menunggu bengkel.. perut saya tidak bisa diajak kompromi! muleees sekali, kebingungan juga saya cari teman yang rumahnya deket buat numpang boker, untung ada yang belum tidur dan berbaik hati mau memberikan tumpangan.lega dah.. akhirnya setelah bengkel datang, berusaha membetulkan mobil tersebut, kami pamit pulang karena waktu menunjukkan pukul 01.00 dini hari.. ya sudah lewat tengah malam, bahkan sudah bisa dibilang pagi..

(gambar : http://politik.kompasiana.com/2010/04/28/polisi-monster-di-jalan-raya/)
tak lupa saya ucapkan terima kasih bapak ANDI S. juga terima kasih buat teman saya yang memberikan tumpangan WC nya, tenang.. sudah saya sentor, bersih dan wangi dah... :)

and rain will fall..

Diposting oleh anggun via grasma di 9/12/2010 03:27:00 PM 0 komentar
pohon yg berharap hujan turun (lokasi : blakang kost)

mendung.. hari ini memang mendung, bahkan beberapa hari ini.
tentu harus berterima kasih pada mendung dan hujan yang kemudian turun karena membuatku tak bisa keluar rumah dan hanya bisa berdiam diri di kamar, membuatku sangat ingin menggerakkan jari2ku di atas keyboard.. dan kemudian aku mengoceh tak jelas sendiri. tentu sama seperti sore ini, sendiri di rumah itu tak menyenangkan tapi jika kamu sudah terbiasa, maka akan sama seperti aku saat ini, semua pun akan terasa biasa, sekali pun semua sibuk sendiri.. yang penting itu dibuat santai, dibuat senang, dibuat gembira ria, hahaha..
dingin, juga membuat hati serta perasaanku kembali pada perasaan2 lama dimana aku tak pernah tau itu apa, membingungkan memang karena aku pun juga bingung! entah, dari dulu selalu saja setiap sendiri, hati ini rasanya sakit. seperti merasakan jatuh dari ketinggian, namun masih tetap melayang (belum jatuh),. selalu dan tak pernah tau. mungkin karena aku tidak dalam keluargaku? tapi kenapa? ah.. tidak2.. nyatanya aku bahagia, sangat bahagia.. dan tidak terpaksa.. :)
mataku mencari lagu-lagu lama, aku buka drive E yang kuberi nama lilinkecil, beralih ke musik dan mulai mencari. yap, aku sedang ingin mendengarkan lagunya MOCCA-And Rain Will Fall.. lebay dikit soalnya memang lagi ujan, jadi cari2 lagu yang ada ujan2nya.. haha.
tapi sial, nih lagu nampar abiss!
ya.. semoga hujan akan jatuh, akan jatuh, akan jatuh.. sama seperti pohon yang merindukan hujan, karena aku butuh ia untuk turun di hatiku saja..
hingga ia bisa ikut menghayutkan rasa yang hampir ada, namun kemudian dibuatnya ragu, sakit ini biar ikut mengalir bersama air hujan. kemudian aku bertanya bukan padanya tapi padaMu, apa yang sebenarnya Kau mau? apa sebenarnya rencanaMu untukku? bukankah sudah kubilang aku tak ingin memikirkan satu hal itu saja dulu, tapi Kau mengirimkannya dan kemudian Kau membuatnya pergi. atau sebenarnya memang aku yang membuatnya pergi? karena sudah memintanya pergi? Okay kalo begitu Bapa, biarkan pula yang lain pergi dan tak perlu mendekatiku, kemudian tinggal aku sendiri (lagi!).. entah.. kini aku tak terlalu peduli.

**ngomong apa aku ini, syalalala.. dududu..

Sabtu, 11 September 2010

dokter dokter dan dokter

Diposting oleh anggun via grasma di 9/11/2010 07:44:00 PM 0 komentar
ya, hampir saya jengah mendengarnya.. apalagi setelah seharian ini..
makanya berat sekali kaki saya untuk melangkah ketika akan ada tradisi keluarga di rumah simbah saya yang dipanggil "mbah bidan", ya.. ARISAN!.
karena saya tau banyak sekali orang2 di dalamnya yang mengunggulkan dokter dalam segala hal.
ya, memang mungkin karena keluarga saya kebanyakan berkaca pada kakak sepupu saya yang notabene adalah seorang dokter bedah, kemudian mbak sepupu saya yang seorang bidan.
pada intinya, hampir semua orang di dalam trah mangun diharjan tersebut semua mempunyai pandangan yang hampir sama pula, bahwa profesi yang berhubungan dengan kesehatan seperti dokter, bidan, dan perawat itu TOP BGT! sukses dah pokoknya kalo dah berhasil jadi tetek bengek profesi kesehatan itu..
saya akui melihat kakak sepupu saya dan sodara2 lain yang memiliki profesi tersebut, mereka semua sukses, materi kecukupan bahkan lebih. tapi, apa cuma mereka yang bisa??? itu pertanyaan saya!
apalagi ketika adek sepupu saya yang juga kuliah di kedokteran pulang dari irian jaya untuk liburan, wuidih semua bilang "wah, calon dokter ya", "wah bu dokter ini lho", de el el.. belum lagi kekasihnya yang juga "calon dokter", lalu gimana jadinya kalo adek sepupu saya yang di jakarta jg bisa pulang dan ikut acara tersebut, mungkin selama acara tersebut yang akan jadi topik utama adalah "dokter!".
saya bukan iri, apalagi dengki, oh.. tentu tidak! saya sangat mencintai background saya, IPS dan bukannya IPA! haha.. ibu saya memang juga menginginkan saya menjadi dokter atau bidan, tapi waktu itu dalam hati saya berkata "emang cuma dokter doank yang bisa sukses?!!"
saya ini lebih suka bersosialisasi dengan cara saya, saya suka fotografi, saya suka tantangan, saya suka kebebasan, saya suka menjadi pewarta berita, i love jurnalisme! ya, dari SMP memang saya sudah bercita2 menjadi seorang wartawan, reporter, news anchor, dan semua..! apapun yang berhubungan dengan jurnalisme. selain itu, saya juga cinta dengan bisnis,. :D
saya pernah membenci dokter, sangat membencinya.. kenapa? karena dokter dianggap sebagai satu2nya profesi yang hebat dan keren! (bagi keluarga saya), padahal tentu bukan hanya mereka saja yang bisa sukses kan?
maka dari itu, saya cuma bisa diaaam. namun dalam hati, saya bertekad untuk membuktikan pada mereka semua bahwa tidak hanya dokter yang bisa sukses, saya juga bisa! dan yang paling utama adalah sebenarnya, saya mencintai pekerjaan saya, saya nyaman bekerja, dan saya.. telah mencapai "sedikit" dari impian saya, karena ketika saya merasa hanya sedikit yang baru saya capai, maka saya akan terus berusaha, lagi.. lagi.. dan lagi, sampai hasil yang maksimal, yaps.. Jesus always bless me.. :)

Rabu, 01 September 2010

kembali menulis cerita fiksi, namun harus terus belajar lagi, mohon bimbingannya :D

Diposting oleh anggun via grasma di 9/01/2010 09:04:00 PM 0 komentar
aku cuma bisa terdiam, tak sanggup menahan air mata yang akhirnya jatuh di pipi. entah aku tak tau lagi apa yang bisa aku lakukan. bahkan aku pikirkan. otakku buntu, tidak bisa digunakan. butuh pelumas, untuk membuatnya tetap licin dan berjalan, juga terawat, bak motor.. terlintas ingin aku bunuh saja dia!
pagi ini aku dapati di sampingku ada seorang lelaki, lelaki yang tidak aku kenali, ia tertidur pulas, namun tatapan ini adalah tatapan benci. aku lihat ia tak memakai sehelai benang pun, sama sepertiku sekarang. entah aku tak ingat apa yang terjadi semalam, ia bukan suamiku! lalu dimana suamiku tercinta?
ak berjalan tertatih menuju kamar mandi sambil meraih selimut yang tergeletak di lantai. di depan cermin aku membuka selimutku, tatapanku sekarang nanar.. terpampang jelas di sana ada tubuh polos yang terluka, tak cukup raga tetapi juga jiwa. sialan! pekikku dalam hati, aku meronta. kemudian aku teringat lelaki itu, siapa dia???
aku kembali masuk ke kamar, aku sudah berniat akan menusuknya dengan kaca cermin yang sudah aku pecah tadi. tanganku kini bersimbah darah, darahku sendiri, darah yang sudah tidak suci lagi. aku mencari lelaki itu! aku harus bisa menghabisinya karena memisahkan aku dengan suamiku, kemudian aku teringat pada suamiku (lagi), dimana ia sekarang?
aku mendekat, dan semakin dekat pada ranjang penuh dosa itu. aku mulai naik ke atas ranjang, semakin mendekat, ingin mencengkeram lelaki bangsat itu, setidaknya harus menyiksanya terlebih dahulu agar ia tau sakit yang kurasa! namun belum sempat aku mengarahkan kaca ini padanya, ia terbangun, tersenyum, dan memelukku erat. kejadian berlalu begitu cepat, pecahan kaca itu bahkan terlepas dari tanganku, karena jujur aku merasakan perasaan yang teramat nyaman.. tenang aku dibuatnya.
kami berdua masih dalam keadaan telanjang! entah kenapa pula aku tak merasa risih, diam2 kebencian ini larut. berganti tatapan penuh kasih sayang, dan ia memintaku untuk melakukan lagi apa yang terjadi semalam, sekalipun aku sama sekali tak ingat. namun kemudian terlintas lagi di benakku, dimana suamiku?
kami bersiap memadu kasih lagi, sama seperti semalam yang lalu kata lelaki itu. kemudian kami bersiap, kami berpelukan, ia berada di atas, bisa kulihat dengan jelas bagaimana parasnya yang ternyata cukup tampan. aku tersenyum, tersenyum rela untuk memberikan harta berhargaku setelah pernah bersama suamiku. namun kembali terlintas, dimana suamiku sebenarnya???
dalam senyumku, aku pun melihatnya tersenyum, namun hatiku merasa aneh melihat senyumnya, bukan senyum biasa, coba kuingat senyum apa itu, tapi buntu! kemudian, semua kembali berlalu begitu cepat, ia mencium bibirku antara sayang dan nafsu, dan aku tidak bisa berpikir jernih, ini lelaki bangsat atau bajingan?! atau memang sebenarnya ia baik, sungguh sangat baik..
"aku mencintaimu, selamat tinggal." katanya setelah puas mengecup bibirku masih dengan senyum aneh itu. sejurus kemudian, aku sudah melihat ada pantulan sinar matahari dari tangannya. dari sudut mataku terlihat jelas, itu pecahan kaca yang aku pegang tadi, dan kini berada di tangannya untuk membunuhku! sakit sekali dada ini.. aku memegangnya, aku mengerang kesakitan.. ada darah, darah yang banyak, sangat banyak, hingga nafasku tersengal.. dan aku masih melihat senyum aneh itu sesaat sebelum aku menutup mataku..

aku terbangun, nafasku ngos-ngosan, tidak karuan, detak jantungku bahkan tidak bisa ku atur lagi.. takut, sangat takut. aku memutar otakku, mencoba mengingat apa yang baru saja aku alami, kemudian aku tersenyum, dan tertawa. bukan hanya tawa kecil, tapi tawa terbahak-bahak. kenapa aku harus terus bertanya tadi, apalagi tentang lelaki itu, hoaaaaaaah.. aku ingat, aku kan belum punya suami!! ternyata aku cuma mimpi. :)
 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos