bagaimana rasanya? bolehkah dishare padaku?
karena aku, ingin mengetahui rasanya seperti apa.. :)
jangan tertawa, atau jangan heran..
yaa.. aku memang punya kakak laki-laki, dua sekaligus..
tapi aku, tak tau rasanya seperti apa..
apa yang aku "rasakan" ini apakah sama dengan apa yang kalian rasakan..
kakak laki-laki ku yang pertama sudah berkeluarga.
sedangkan kakak kedua hendak berkeluarga..
dia, sangat mencintai calon istrinya.. bahkan mungkin jauh lebih besar dari cintanya kepadaku. :)
well, tak apa.. toh masih banyak yang "mencintaiku"..
itulah kenapa aku selalu menganggap setiap teman laki-laki yang lebih tua, sebagai kakakku..
selalu saja mereka bisa memenuhi "kebutuhanku" terhadap sosok kakak laki-laki..
aku juga ingin diperlakukan sama seperti dia memperlakukan calon istrinya.
aku juga ingin dicintai sebagaimana dia mencintai calon istrinya.
aku juga ingin diperhatikan, sama seperti dia memperhatikan calon istrinya.
aku juga ingin dinasehati, sama seperti dia menasehati calon istrinya.
aku juga ingin disemangati, sama seperti dia selalu membuat calon istrinya bersemangat.
aku juga ingin merasakan kakak yang katanya bisa "mengatasi masalah tanpa masalah" itu.
aku juga ingin dibela, sama seperti dia yang selalu membela calon istrinya.
aku juga ingin didahulukan, sama seperti calon istrinya yang selalu didahulukan olehnya.
aku ingin.. ingin sekali saja, dia bisa mencintai calon istrinya dan mencintaiku, adik kandungnya..
ya, ini tentang kakak keduaku. kakak laki-lakiku yang kedua..
aku tidak butuh dia membelikanku apapun, sama seperti dia membelikan sesuatu untuk calon istrinya.
aku tidak butuh dia mengajakku wisata, sama seperti dia berwisata dengan calon istrinya.
aku tidak butuh dia mentraktirku makan, sama seperti dia makan berdua dengan calon istrinya.
aku tidak butuh. sungguh tidak..
aku, butuh dia. aku butuh kakak laki-laki keduaku itu..
sekali saja, aku ingin dan butuh dia..
andai apa yang ada di benak ini bisa langsung terlontar tanpa harus berkata atau bercerita lewat tulisan.
aku rasa, bicara atau tulisan ini saja tidak cukup.
masih kurang, untuk menggambarkan bagaimana "yang ada dihati" ini..
sebentar lagi dia menikah, maka akan semakin saja fokus hidupnya tentang keluarga kecilnya..
keluarga barunya, dengan istri dan anak-anak mereka..
maka akan semakin saja aku "terlupakan"..
seharusnya, aku tidak boleh dan tidak berhak menuntut banyak hal padanya..
karena aku bukan siapa-siapa, dan belum menjadi siapa-siapa..
apalagi, aku pun bukan adik yang baik..
aku juga tidak pernah melakukan apa yang aku inginkan tadi, jadi wajar kalau dia pun tidak..
aku harus turut bahagia, karena ini adalah kebahagiaan kakakku.
kebahagiaan terbesar adalah melihat orang yang kau cintai bahagia bukan?
ya.. aku berbahagia untukmu, mas.. :)
yang paling bisa aku gambarkan dari rasaku ini adalah...
sebut saja aku IRI
0 komentar:
Posting Komentar