Jadi, segala sesuatu itu ada masa nya, ada pula porsi nya.
Sama seperti cerita, semua punya peran nya masing-masing..
Semua memiliki alur, klimaks, dan ending masing-masing.
Begitu pula dengan hidup, yang identik dengan pilihan.
Kita sering menimbang-nimbang yang akhirnya malah berbuntut menjadi kebimbangan.
Kita sering menerka-nerka yang akhirnya justru menjadi nyata.
Kita sering bertanya-tanya yang seringnya tak pernah ada jawabnya.
"Kamu percaya dengan Tuhan?"
"TENTU"
"Berapa persen?"
"100 PERSEN BAHKAN LEBIH!"
"Lalu, kenapa kamu masih saja khawatir dengan hidupmu?"
"..."
Manusia.
Begitulah ia, dan juga saya.
Kami yang adalah manusia.
Selalu saja memiliki rasa khawatir yang terselip dalam bilik sanubari sekalipun dengan yakin dan tegasnya berkata bahwa dirinya percaya dengan Tuhan, percaya bahwa segalanya sudah diatur olehNYA, termasuk hidup. Hidup yang katanya penuh berbagai pilihan.
Ya, sekali lagi manusia. Saya dan anda. MANUSIA.
Ia lebih sering memilih heboh dan bingung dan kemudian galau.
Pilihan bukan? Pilihan untuk galau, hahaa.. lucu, lebih ke bodoh. pfftt..
Kalau saja kamu bilang kamu percaya padanya, bahkan dengan tegas mengatakn 100 persen, lalu yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu sudah diaturNYA, kenapa kamu harus takut dengan masa depan? Masa lalu itu kenangan, sekaligus pelajaran. Kalau ngomongin masa lalu, kalau cuma mau ngeliat ke belakang terus, hidup saja di jaman purba. Sekarang itu bukan jamannya hidup di masa lalu. Sekarang itu jamannya hidup di masa kini (melakukan yang terbaik) untuk masa depan (jangka panjang)..
Jadi, kamu percaya pada Tuhan?
Tak perlu mengkotak-kotakkan Tuhan yang mana.
Maksudku ya Tuhan yang itu lho, yang satu. Tuhannya sejuta umat.
Sekali lagi, ini tentang Tuhan, yang lebih Agung dari sekedar "agama"
Tuhan, yang menjadi inti dari tiap agama, apapun itu.
Tuhan saja tak pernah mengkotak-kotakkan kita, kenapa kita manusia malah melakukannya? I to the RO to the NIS. IRONIS kakaakk..
Sekali lagi, hendaknya aku bertanya tidak hanya padamu, tapi juga pada diri saya sendiri.
Kita yang adalah sama, yaitu manusia.
"Kamu percaya Tuhan?"
"Kamu percaya bahwa segala sesuatu sudah diaturNYA?"
Kalau iya,
tak perlu kau khawatir akan makan apa esok hari, dengan siapa kau akan membagi tawa, siapa yang akan menggenggam erat tanganmu bahkan melingkarkan cincin dijarimu, apa pekerjaanmu kelak, bagaimana orang tuamu, seperti apa keluarga kecilmu, bergunakah kau untuk orang lain, akan menjadi seperti apa dirimu, dan masih banyak kekhawatiran lainnya.
Seperti yang sudah saya katakan di awal.
"Semua sudah memiliki porsinya masing-masing"
"Semua memiliki masa nya, tinggal menunggu kapan tepatnya"
Termasuk, dengan siapa kau menghabiskan sisa waktumu kelak.
Dengan orang yang kau sayangi saat ini, atau tidak?
Apa ia akan menyayangimu dengan tulus, apa ia akan bisa menjaga rasanya meskipun jauh, apa ia tidak akan jenuh, apa ia bisa berkomitmen, apa ia mau berjuang, apa ia di sana mengingatmu, apa ia di sana juga salah satunya untukmu, apa ia akan memintamu pada kedua orang tuamu, apa ia, apa ia, apa ia yang tak akan habis untuk dipikirkan.
Penuhi saja pikiranmu dengan hal yang positif, itu membahagiakan.
Lakukan juga hal-hal yang positif dan berguna, itu menyenangkan.
Kini, masih ada yang kau khawatirkan lagi, tentang hidupmu?
Tentang masa depan, juga cintamu?
Aaah, aku rasa tak perlu.
Semua, sudah diatur olehNYA.
Segala yang diijinkanNYA terjadi, percaya saja semua itu untuk kebaikan setiap kita.
PS.
"Hei kamu, kalau kamu memang untukku, Dia pasti akan berikan jalan. Bukankah seperti itu, sayang? Jadi, deal yaaa tak ada yang perlu aku khawatirkan tentang aku dan kamu, ya.. tentang kita. Apapun yang terjadi dalam hubungan kita, aku percaya baik adanya. Bahkan apakah kamu bisa menjaga setiap rasa itu, atau justru merubahnya bahkan menghilangkannya. Semuanya, akan tetap baik bagiku. Asal kamu bahagia, ini bukan drama sekalipun orang bilang Dunia ini panggung sandiwara. Namun aku tidak sedang bersandiwara, sayang. Aku nyata, ingin kau bahagia, dengan atau tanpaku, kelak."
Kamu mau cari yang lebih baik dari aku? Ada banyak. Tapi ingat, aku cuma satu. :)
#ngomongketukangngorok
HIDUPKU, HIDUPMU, HIDUP ANDA, HIDUP KITA "MANUSIA"
ADA DITANGANNYA, SEMUA SUDAH DI ATUURR..
TUGAS MANUSIA UNTUK MELAKUKAN YANG TERBAIK, ITU BAGIAN DARI USAHA.