Jumat, 03 Agustus 2012

surat untuk Tuhan (2)

Diposting oleh anggun via grasma di 8/03/2012 12:45:00 PM
aku sebenarnya tak ingin mendengar kisah ini.
tapi agaknya, aku memang harus mendengar dan tahu. bukan begitu, Tuhan?

kala itu Sabtu, aku berkunjung ke rumah ibu.
Saat itu, ibu ada di Pati ke rumah mb anik..
dan double wow! ada Jagad di sana, tanpa ibunya.
ibunya resmi tidak pernah tidur di rumah lagi sejak saat itu dan memilih tinggal di tempat orang tuanya.

"apa dia tidak pernah kemari?"
laki-laki itu menjawab :
"apa kamu tidak tau? sepertinya sudah final, aku sudah merasakannya sejak lama kalau dia memiliki niat seperti ini."

"apa tidak bisa dibicarakan? sudah pernah mengajak bicara berdua?"
 "sebenarnya aku ingin bertanya, tapi kata papa tidak usah karena belum tentu dia akan berkata jujur mengenai alasannya, pasti tetap akan ada yang ditutupi."

"aku mau minta nomornya, boleh?"
"buat apa? tidak usah."

"tidak apa-apa. aku hanya ingin bertanya kabar, mungkin saja dia mau berbagi."
"tidak. tidak usah"

"kenapa tidak mencoba (untuk memintanya kembali)?
"tidak. aku tak mungkin memaksanya kalau memang dia tidak mau. sama sepertimu kan saat ada yang memaksamu kembali tapi kamu sudah tidak bisa, juga kamu tidak akan mau kan?"
"..........."


malam itu, aku, Jagad, bersama mas galang, de dian, dan Satria bermain kembang api.
menyenangkan sekali kebersamaan itu.
di tengah bahagia itu, ada rasa yang tak terdeskripsikan.
dingin, menusuk, miris, dan sedikit menangis di dalamnya.
semoga hanya karena udara dingin yang Kau kirim waktu itu.
aku memeluk ponakan kecilku itu, dan bertanya padanya.
"mas Jagad mau bobok mana? nanti pulang?"
dan dengan lugu ia menjawab "bobok rumah papa" :')

aku melihat tawa Jagad, juga pada keesokan paginya.
saat de dian membelikannya balon buanyaak sekali.
kami meniupnya, bersama-sama.

balon kuning itu auntie yg tiup! :D

jagad nyoba niup balon tapi ndak isa2 :p
balonnya auntie ajeng yg beliin : )
jagad with papaaaa : )

jagad bangun tidul di rumah uti besar : )

---


jagad waktu kecil :*

me and mb rengga, mamanya jagad : )


aku masih berpikir sampai saat ini.
"apa rencanaMu untuk mereka?"
harusnya mereka mengingat komitmen di awal bukan?
harusnya bukan hanya ada di kala suka, tapi juga duka
ini bukan sekedar pacaran, ini pernikahan.
bahkan Kau berkata "apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia"
lalu, kenapa mereka?

entahlah. Kau terlalu misterius untukku!
kini, aku hanya bisa berdoa untuk keluarga kecil itu.
bersama atau tidak, semoga baik untuk ponakan kecilku dan untuk semuanya.
hei Tuhan, bisa bantu aku membahagiakan mereka kelak kan?
aku percaya, suka duka Engkau pakai untuk setiap kebaikan kami.

kali ini pun, aku tetap berterima kasih padamu meski ada sesak yang dirasa.
terima kasih, Tuhan sejuta umat. :))))))))

0 komentar:

Posting Komentar

 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos