Selasa, 16 Juli 2013

Tuhan (masih) Sayang Aku

Diposting oleh anggun via grasma di 7/16/2013 09:29:00 PM 0 komentar
Aku terdiam. Satu masalah itu menamparku. Dengan sangat tidak sopan ia melukai hatiku tak hanya perlahan, namun dengan teganya langsung merajai semuanya. Aku tenggelam di dalamnya. Aku bahkan tak menyangka kenapa rasa sakit itu terasa seperti hunusan tajam pedang yang datang dan bertubi-tubi. Aku memang tak pernah merasakannya bagaimana, tapi melihat jariku teriris pisau sedikit saja dan mengeluarkan darah, itu cukup menyakitkan, apalagi jika sebilah pedang itu menghunus jantungmu, aah.. tidak. Lebih tepatnya kurasa menghunus hatimu tanpa babibu dan kemudian kau merasakan sakit yang teramat sangat dan mati! Hahaa. rasakan. Mungkin itu pikirmu, masalah.

Nyatanya, aku tak sungguh mati. Aku hanya tak sadarkan diri. Aku kalut, aku depresi. Ya, sebut aku gila karena aku memang gila. Sebut aku apapun kau mau, bahkan saat kau harus merendahkan aku yang lemah. Tapi lihat akan aku tunjukkan betapa kuatnya aku menghadapimu, kamu kecil dimataku terlebih Penciptaku. Untuk sementara aku memang menangis, merasa sesak di dada yang akhirnya dapat terlampiaskan dalam teriakan yang membuat rongga dada melega. Ya, aku bersyukur aku melakukannya. Paling tidak juga, gilaku bisa teratasi. Kau tau dengan pasti bahwa aku mencintaimu, masalah. Aku lebih bisa melihat positifmu daripada negatifmu. Karenamu aku bisa bertahan, karenamu justru aku bisa menjadi lebih kuat. Karenamu juga, aku ingat bahwa Tuhan (masih) sayang aku. Ya, mungkin begitu. Hahahaa kau tak bisa remehkan aku!

Aku meyakini kau didatangkan untuk mengingatkan aku betapa hidupku terlalu berharga untuk memikirkan hal-hal yang hanya akan menyakitiku, terlebih jika harus mengakhiri hidup hanya karena alasan klasik "merasa lelah". Kau tak berhak merontokkanku, terlebih dia atau siapapun itu. Aku tak seperti lirik lagu yang beberapa waktu lalu booming di pasaran "aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi". Hahaha bodoh! Harusnya kamu bangkit karena pernah terjatuh, come on girl dunia ini bukan hanya tentang masalahmu yang kecil itu saja meskipun kamu tau itu kesalahan fatal, terjadi tak hanya sekali namun berulang kali, dan ah.. sakit!

Kemudian aku tersenyum saat tiba-tiba sebuah alunan nada dan suara mengiringku dan memaksaku melantukan liriknya hingga kemudian aku ikut menyanyikannya.

 Maliq n d'Essential - Dunia Sekitar

Pernahkah kau berpikir hidupmu tidak adil
Karna engkau merasa kecewa karna hal yang kecil kau anggap besar
Seakan hidup ini berakhir

Tidakkah kau merasa harusnya kau berpikir masalahmu yang kecil
Tidak sebanding dengan apa yang dirasakan
Banyak manusia diluar sana

* Hai cobalah kau melihat
Dunia disekitar
Dengan mata hatimu
So give your love
your love (3x)
C'mon people

Hingga engkau mengerti tidak banyak manusia seberuntung dirimu
Yang berharap uluran tangan tak kunjung datang
Namun senyumnya tak pernah hilang

Jadi mulai sekarang
Cobalah tetap senang saat cobaan datang
Karna itu akan selalu datang dan hilang
Seperti hari siang dan malam


Kembali ke *

Langkah manusia menjadi nyata
Saat bertindak bukan berkata
Belajar makna dari senyuman mereka

So c'mon people
Let's do it now
Let's do it now

Merasa tertampar dengan lagu di atas? Aku iya. Sangat. Bodoh kalau aku harus merasa dunia runtuh hanya karena masalah yang kecil. Kesalahan fatal seseorang dan menjadi perang. Kesalahan fatal yang membuatku kemudian merasa lelah karena dia tak kunjung menyelesaikannya namun justru mengulurnya. Ah sialan! Agaknya dia meremehkan betapa sakitnya dicabik oleh rasa tak menentu. Pernah ketika terpejam kau takut? Hanya karena bayangan itu menghantuimu. Aku beberapa waktu lalu merasakannya (lagi) meskipun dengan tema masalah yang berbeda dari sebelumnya dan tentu lebih berat lebih sadis. Dan ya aku tau bahwa saat itu, levelku bertambah. Aku masuk dalam next level yang membuatnya jauh menjadi lebih tangguh dari sebelumnya. Ya, kali ini kau membuat mataku tak terpejam. Kau menyadarkan aku dengan sangat bahwa aku adalah Anggun yang kuat, Anggun yang tangguh, Anggun yang tak takut pada apapun kecuali pada Tuhan, Anggun yang cuek, Anggun yang mandiri, Anggun yang tak pernah terlalu peduli pada rasa sakit, Anggun yang lebih memikirkan orang lain daripada dirinya, Anggun yang luar biasa, Anggun yang aku kenal dulu sebagai Anggun yang hebat dan keren. Ya, maka mulai aku bisikkan semuanya itu sebagai sugesti untuk diriku. Terlebih sugesti tentang "aku bahagia". The law of attraction? Apalah itu, secara sederhana aku meyakininya sebagai sugesti diri dan ucapan yang adalah doa untuk mengiringku pada apa yang aku sebut kebahagiaan.

Akhirnya, aku menyelesaikannya perlahan. Dengan cantik aku memilih mengontrol diriku meskipun sebelumnya kuakui aku sungguh sangat tidak terkontrol, tidak karuan, dan menjijikkan sekali. Satu kesempatan aku putuskan untuk aku berikan pada dia yang sudah menyakitiku. Aku memilih memaafkan semua yang sudah dilakukan, tanpa harus melupakan apa yang pernah terjadi. Yaps, kenapa aku melakukannya? Kalian pikir aku bodoh? Ah, kau salah teman. Justru aku merasa pintar karena tak seperti kebanyakan lainnya yang pasti akan menyerah. Aku memang terlihat bodoh, disakiti tapi masih mau saja bertahan. Ah, tidak. Kau tau kenapa? Karena justru ketika memaafkan aku merasakan kedamaian tak terhingga dihatiku. Melepaskan akar kepahitan itu tak pernah mudah, tak semua orang juga bisa melakukannya. Sebagian memilih memendam dan mendendam, menjadikannya ganjalan yang hanya akan menjadi penghalang untuk bahagia. Sedangkan aku, tak hanya merasa senang tapi juga merasa menang karena melalukannya. Memaafkan seseorang bukan berarti kau lemah dan bodoh, itu justru memperlihatkan betapa kau kuat bahkan terlalu kuat hingga mau menerimanya kembali setelah kesalahan fatal yang dilakukannya. Lebih dari itu semua, kau tau kenapa aku melakukannya?

Karena Tuhan yang aku kenal adalah Tuhan yang Maha Pemaaf.
Entah harus dengan apa dan bagaimana kau menyebut atau mengenalNya, aku rasa Ia sama.
Tuhan yang SATU itu, ya Tuhanku dan Tuhanmu dan Tuhan semuanya, aku rasa kita semua mengenalnya sebagai pribadi yang luar biasa. Dia yang Agung, Hebat, dan tentu kau meyakininya sebagai Tuhan Maha segalanya, termasuk tentang memaafkan.
Jadi, sederhana aku berfikir. Jika Tuhanmu saja bisa memaafkanmu, kenapa kau tidak?
Siapa kau sehingga berhak untuk tak memaafkan orang-orang yang menyakitimu.
Kau tak lebih Agung dan Hebat dari DIA.
Pembalasan adalah mutlak di tangan Tuhan dan bukan di tanganmu. Dan kau tau, bahwa Tuhanmu tak akan pernah membalasmu karena IA mengasihimu dengan sungguh. Kadang saat DIA melakukan hal yang terkesan sebagai "pembalasan" atau lebih populer disebut sebagai "karma" dan lebih aku suka sebut dengan "tabur-tuai", itu sebenarnya hanya karena IA (masih) sayang padamu. Percayalah. :")


Dear you...
We all make mistakes but it's never to late to start again - Aerosmith

Entah apa yang aku rasakan saat ini. Tak semenggebu biasanya. Aku harus mengulang segala yang indah pernah terjadi di antara kita. Mencoba membiasakannya kembali. Terkadang memasang gambar berdua untuk mengetahui bahwa kamu tetap menjadi yang terkasih untukku. Aku ingin mengembalikan rasa yang mungkin sudah berkurang karena kekecewaanku terhadapmu. Aku memberimu kesempatan satu kali lagi, kau harus ingat hanya satu. Aku menerimamu kembali, aku memaafkanmu tapi itu bukan berarti kau berhak menyakitiku (lagi). Aku sudah memiliki sistem kekebalan tersendiri untuk menghadapimu. Aku masih mau berjuang, aku memang bertahan demi impian kita yang menjadi komitmen kita berdua. Kamu membuat kesalahan, aku memaafkannya, aku menerimamu kembali, aku menyadari sekali paket lengkapmu dengan segala yang tak hanya baik tapi juga buruk. Masa lalumu, masa sekarangmu, dan masa depan kita. Bukankah begitu? Dan menurutku, tak pernah terlambat untuk memulainya kembali.

Tolong, jangan menyakiti lagi. Kau tak harus merasakan sakit yang sama sepertiku atau seperti yang lainnya. Percayalah, ini tak pernah mengenakkan untuk kesehatan fisik terlebih hatimu.
Bisa, meyakinkan aku dan membantuku memulihkan semuanya?
Aku masih yakin rasa ini hanya untukmu.


thanks to Maliq n d'Essentials and especially You, GOD. :''''''')
Aku benar-benar percaya KAU (masih) SAYANG PADAKU.

Senin, 01 Juli 2013

APPROVE IT!

Diposting oleh anggun via grasma di 7/01/2013 09:53:00 PM 0 komentar
aku selalu lemah melihat orang yang aku kasihi merasakan sakit, terlebih karena aku yang membuatnya demikian. katanya aku sayang mereka, harusnya sayang itu tidak boleh menyakiti. tapi nyatanya aku melakukan hal yang sebaliknya. jadi, aku ini bagaimana, atau aku harus bagaimana?

1. PAPA
entah kenapa aku selalu lebih merasa dekat dengannya. bahkan saat aku akhirnya beranjak dewasa dan mulai mencinta, posisinya dihatiku tak pernah tergantikan oleh siapapun. usianya kini sudah 64 tahun, harusnya dia sudah beristirahat di rumah, tak perlu banting tulang untuk menghidupi keluarganya, tapi ia tetap melakukannya. jarak yang ditempuh tidaklah dekat, butuh waktu satu jam dari rumah ke tempat yang menjadi mata pencahariannya. toko yang dibangunnya atas jerih payahnya sendiri, tanpa modal yang banyak seperti kebanyakan wiraswasta lainnya. ya, aku tau perjuangannya sejak aku masih selalu digendongnya. bagaimana aku tidak bangga padanya? ibuku selalu bercerita tentang papa yang teramat menyayangiku, dan aku merasakan hal yang sama padanya, aku bahkan sangat menyayangi papa. apalagi ketika aku melihatnya terlihat lelah, sayu wajahnya. papaku hebat. ia mungkin tak seperti papa yang lainnya, ia bukan dokter yang bisa menyembuhkan orang sakit, ia juga bukan profesor pintar, ia papaku hardilan wahyu umbara. papa hebatku yang sangat aku cinta. impianku? membahagiakannya.

2. MAMA
seringkali kami terlibat dalam perdebatan tidak penting, mulai dari hal kecil sampai besar. kami berdua sama-sama keras, tapi mama lebih sering tak mau mengalah. ya mungkin itu penyakit semua orang tua di dunia ini bahwasanya orang tua selalu merasa benar karena anaknya belum pernah berpengalaman sama seperti dirinya. selalu "orang tua sudah pernah menjadi anak, anak belum pernah jadi orang tua". perdebatan-perdebatan itu yang selalu membuat kami berdua sama-sama sakit. harusnya tak begini. ia mengasihiku layaknya puterinya sendiri. meskipun bukan berasal dari rahimnya, aku tak pernah menganggapnya orang lain. sepertinya, Tuhan hanya lupa memberikan ikatan darah pada kami berdua maka dari itu IA akhirnya menempatkan aku pada keluarga mama dan papa. aku pun ingin membahagiakannya.

3. IBU
aku selalu merasa teriris ketika mendengarnya menangis. bagaimana ia harus bertahan dalam kurun waktu yang lama terhadap bapak, bukan hanya sekedar bertahan namun juga berjuang. ia yang selalu tangguh, ia yang cantik, ia yang sangat mirip denganku. kami dua pribadi yang ribet, dua pribadi yang tak pernah kenal malu, dua pribadi yang sanggup bertahan saat sekelilingnya mencemooh. ya aku tau, seseorang yang tulus baru terlihat ketika kita jatuh, dan aku rasa ibu banyak belajar mengenai itu. ibu banyak belajar mengenai pengabdian, ibuku tangguh dalam segala hal. aku selalu melihatnya sebagai wonder woman. ia tak pernah mengeluh pada apa yang terjadi dalam hidupnya, aku rasa bercerita bukan bagian dari mengeluh. kadang ia menangis, tapi lebih sering memilih tersenyum. kau harus melihat sendiri ibuku, dan pasti akan menyimpulkan hal yang sama bahwasanya ia mirip denganku. kau tau kenapa aku tetap berdiri sampai sekarang? salah satunya karena ibu, aku ingin membahagiakannya dan membuatnya bangga.

4. BAPAK
laki-laki yang satu ini merupakan salah satu jagoanku. jagoan yang semakin lama semakin terlihat renta. ia semakin kurus bukannya berisi. aku tau kesukaanku menulis menurun darinya, ia pernah membuatkanku puisi ketika aku lahir ke dunia ini. bapak bukan malaikat, jadi wajar dia pernah melakukan salah. aku memaafkannya dalam akar kepahitan yang akhirnya aku cabut perlahan. entah itu karena menyakiti ibu, atau membuat susah papa. ia tidak bekerja sekarang setelah dulunya ia seorang yang sukses dengan keahlian dan kelihaiannya, tapi justru hancur karena kesalahan yang ia buat sendiri. itu juga hidup? kadang kau di bawah kadang kau di atas. saat ini bapak sedang di bawah, dan aku yang akan menaikkannya ke atas. bapak tidak bekerja, sesekali ia membuat roti, namun keluarga tidak bisa mengandalkan kebutuhan mereka dari penghasilan tersebut. tak peduli bagaimana orang lain melihat bapak, meremehkan bapak, aku tetap mencintainya dan ingin membahagiakannya.

5. TOMY
sudah dua tahun aku mengenalnya. pria dewasa di luar lingkaran hidupku yang akhirnya terjebak ke dalamnya. maaf. ya, tanpa diminta dia datang, kemudian dengan seenaknya mencuri sebagian dari hatiku hingga akhirnya meluluh lantakannya dan merenggut semua. oke, aku menyerah padanya. ini bukan kisah cinta anak sma, aku tau kami dua yang dewasa dan tentu saling mencinta. kedewasaan itu kami nyatakan dalam sebuah komitmen bahwa kami ingin dan akan bersama. aku selalu bangga padanya, entah kenapa harus seyakin ini saat yang lain bilang : "se worth it itukah?". jangan tanya aku kenapa masih saja bertahan. aku mendasarinya atas nama cinta. HA HA HA. bulshit? whatever.. yang jelas dengan sadar akhirnya aku memilih untuk memperjuangkannya. melihatnya sebagai bapak dari anak-anakku kelak, dan pria yang akan bertumbuh bersamaku sampai kami renta atau bahkan direnggut usia. impianku? tentu membahagiakannya, dengan ikut juga bahagia bersamanya.

Kelima orang ini adalah sebagian dari siapa yang aku kasihi.
Mereka yang ingin aku selalu perjuangkan.
Aku membutuhkan mereka dalam hidupku.
Ada yang baru dua tahun, ada pula yang sudah 23 tahun.
Aku rasa kesemuanya sama, sama-sama bagian dari hidupku.
Dulu, kini, dan ke depannya.

Ajari aku bagaimana aku harus bersikap dan mewujudkan impian tentang kebahagian bagi mereka.
Apakah memperjuangkan?
Apakah merelakan?
Apakah melepaskan?
Apakah bertahan?
Apakah ....... ?

---
Tuhan, aku tau Kau sedang tidak tidur. disana aku tau kau pasti sedang menggenggam sekotak popcorn karamel yang jauh lebih enak daripada popcorn di bioskop sembari meneguk segelas softdrink dingin tak lupa dengan tambahan jelly. AHA! Kau benar-benar seperti sedang menonton film di bioskop. Kali ini film dimana aku menjadi pemerannya. Entah apa yang Kau rasa saat melihatnya, merasakan sedih karena terhanyut dalam lika liku hidup rumitku serta merasakan simpatik, atau justru Kau tersenyum karena menikmatiNya. Aaah.. dasar Kau ini produser handal, dan aku sutradara sekaligus pemain yang handal juga tentunya. Mari kita lihat, aku percaya Kau akan puas dengan film yang sedang aku garap ini. Ini bukan drama, ini true story. Bisa bantu aku kah sedikit memecahkannya, bukankah produser berkuasa? Please, jangan hanya menikmati popcorn dan softdrinkMu di sana.
Kau tau aku membutuhkan Engkau menyelesaikan semuanya. Semua yang terasa mustahil bagiku, aku percaya adalah mungkin bagiMu.
Amati aku, tersenyumlah, tertawalah sepuasMu. Aku akan menyelesaikan satu rangkaian ini.
Semoga kau menyetujui alur yang aku sodorkan ini, ya semoga kau mengapprovenya sehingga kita bisa mendapatkan happy ending dengan menyatukan kebahagiaan kesemuanya.

Kau tau maksudku kan, pak Produser? ;)

hgsdsdwhd

Diposting oleh anggun via grasma di 7/01/2013 09:00:00 PM 0 komentar
hsuidsuyd9djajxkhcuxcxdhfdjhsjshdsdkeinwn dmjzjxnzmxn
sjdsn mcjcknckjfkfjiearjekrlamfldkfldjoiwejjfkejfknmdnf
dmnnfkdhfwejfnfckdfj;aietojfkldsmnf;ldfkdfiojfksgndkslngldg
mdxnfjkdsfnjfknscjdfncbk cjgkjdfgndznzkmlfgnldkfgmldgdfgfg
fgkjfng;sofkdfdjgnfgnlfjiugifgjnkfngvkfgjnvkxmfjhgikgjnkrsjgnzzd
djkuthfkjdjfbdmcbkdmjghorjhtrjhtklkd;tik;soidojfgkjdndkjfdi
ndhfkdurihejnfckdsjfdljeitkjdfdrjeijrkdnfkdfnktomyslkdeindjur
shdisuhdjsdiuhrfnsjhdjsrhjsrardiyonojsduwdxjsyeuhxdjshduddbsj
bndisauduhdsjbndxuwehdbxjsrbsdjshdfuisryusihdjsznbxjshdfushr
akenapansudshdjehdhabkfheurheabfdarigerhaefbdakfuyeurheufhak
harusshduwehdrjbndiuehfbkluehrfeinfekufehfueifhueihrfuierhuefhne
sbdhsdsesakitnbfieufheoifjedncoaifjehfnininshdgushdbwhdksjdh
sdgsagdsdhsbdmenyayangimusdsjhuejhjdxnbjsyhruhsjkbnjndcsur
hahahamsadjuisdhedjnjdhurhejndjksdjskurywuhdjsdsjdhusdusherf
kenapanhadashuehusbhdjksahduishuwsherjrkitanseruswdjkshduish
ditakdirkankajhedwuhdbsajdhuwehwubertemumajhsuaheuaheuihksj
jikajnahuedwuhedjpadaklauauhsdsbdsbdakhirnya,majdasjdjdwijdw
tidaknadjhuwiehdwubolehmasjdehuiwsmemilikinbajhuiwhewnwhidwi
ketahuilahmahdiuahdwinikjwheuwehberatmajhsuaehbagikubadyew
setelahjkasdhswhreysenyahdhusgdyakunsadswdhememasukanmunash
dalamhaedywegwehdaftarkjasdwjiewieimpiankunauwsebagaiajshaus
salahbsagdywsdsatunyamsjdhrmenjadimjsadhsebuahnbsbsjdkeluarga

kira-kira sedang beginilah hati dan pikiran.
impian dan harapan.
tentang keluarga, karier, bahkan juga cinta.
hahahaa aku memilih tertawa.

coba saja aku bisa mengungkapkan apa yang sedang dipikir dan dirasa.

hidupmu berat? bersyukurlah karena artinya Tuhan masih sayang padamu.

Hidup itu pilihan?

Diposting oleh anggun via grasma di 7/01/2013 08:41:00 PM 0 komentar
Katanya hidup itu pilihan.
Tapi nyata nya sejak kecil aku tak pernah punya pilihan.

Sekarang, siapa yang memilih harus tinggal terpisah dari orang tua kandungnya sendiri, tidak berkumpul dalam satu atap yang sama dengan semua saudaranya, atau harus berada dalam lingkungan baru yang disebut keluarga?

Atau saat kau harus jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki perbedaan keyakinan denganmu?
Kau pikir aku yang memilihnya? Aku bahkan tak pernah menginginkannya saat kemudian aku mulai menyadari bahwa rasaku terperangkap di dalamnya.

Lagi lagi ini tentang cinta. Kata yang membuatku semakin lama semakin muak merasa.
Aku jengah padanya.

I don't understand why God would let us meet, knowing that we could never be together?
Nah. Jelaskan!

Sebagian orang akan menjawab, itu prosesmu. Tuhan sedang mengujimu.
Tuhan yang mana? Tuhanmu? Tuhanku?
Jawab aku IA ada berapa!

Kita hanya dipisah pada pengertian manusia tentang Tuhannya.
Yang satu meyakiniNYA sebagai Tuhan Yesus, yang satu meyakiniNYA sebagai Allah.
Yang lainna, memiliki keyakinan dan sebutan masing-masing untuk Tuhannya.
Lalu, mereka adalah dua yang berbeda atau satu yang terurai karena manusia?
Ah, entahlah. Aku sangat muak ketika dihadapkan pada hal ini.
Sekencang apapun aku berlari, sekuat apapun aku berteriak, mereka tetap tidak akan mengerti.

Yaa... katanya hidup itu pilihan.
Ada yang bilang, pilihan itu semacam menentukan keputusan dengan mengorbankan yang lainnya. Ya, kau tidak bisa memilih kesemua dari apa yang disodorkan padamu, katanya kau hanya bisa memilih satu. Katanya. Lalu, jika aku membuat perbedaan dalam konteks hidup itu pilihan, dengan tidak hanya memilih satu tapi kesemuanya, boleh? Serakah? Yes, I am.

Agaknya aku merasa ini adil setelah 23 tahun aku bertumbuh tanpa pilihan di masa ketika aku melihat dunia ini. Memilih untuk tetap bertahan dalam keluarga yang mana. Memilih untuk bahagia bersama siapa.

Lupakan. Aku tau ini hanya pembenaranku saja.




 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos