Senin, 01 Juli 2013

APPROVE IT!

Diposting oleh anggun via grasma di 7/01/2013 09:53:00 PM
aku selalu lemah melihat orang yang aku kasihi merasakan sakit, terlebih karena aku yang membuatnya demikian. katanya aku sayang mereka, harusnya sayang itu tidak boleh menyakiti. tapi nyatanya aku melakukan hal yang sebaliknya. jadi, aku ini bagaimana, atau aku harus bagaimana?

1. PAPA
entah kenapa aku selalu lebih merasa dekat dengannya. bahkan saat aku akhirnya beranjak dewasa dan mulai mencinta, posisinya dihatiku tak pernah tergantikan oleh siapapun. usianya kini sudah 64 tahun, harusnya dia sudah beristirahat di rumah, tak perlu banting tulang untuk menghidupi keluarganya, tapi ia tetap melakukannya. jarak yang ditempuh tidaklah dekat, butuh waktu satu jam dari rumah ke tempat yang menjadi mata pencahariannya. toko yang dibangunnya atas jerih payahnya sendiri, tanpa modal yang banyak seperti kebanyakan wiraswasta lainnya. ya, aku tau perjuangannya sejak aku masih selalu digendongnya. bagaimana aku tidak bangga padanya? ibuku selalu bercerita tentang papa yang teramat menyayangiku, dan aku merasakan hal yang sama padanya, aku bahkan sangat menyayangi papa. apalagi ketika aku melihatnya terlihat lelah, sayu wajahnya. papaku hebat. ia mungkin tak seperti papa yang lainnya, ia bukan dokter yang bisa menyembuhkan orang sakit, ia juga bukan profesor pintar, ia papaku hardilan wahyu umbara. papa hebatku yang sangat aku cinta. impianku? membahagiakannya.

2. MAMA
seringkali kami terlibat dalam perdebatan tidak penting, mulai dari hal kecil sampai besar. kami berdua sama-sama keras, tapi mama lebih sering tak mau mengalah. ya mungkin itu penyakit semua orang tua di dunia ini bahwasanya orang tua selalu merasa benar karena anaknya belum pernah berpengalaman sama seperti dirinya. selalu "orang tua sudah pernah menjadi anak, anak belum pernah jadi orang tua". perdebatan-perdebatan itu yang selalu membuat kami berdua sama-sama sakit. harusnya tak begini. ia mengasihiku layaknya puterinya sendiri. meskipun bukan berasal dari rahimnya, aku tak pernah menganggapnya orang lain. sepertinya, Tuhan hanya lupa memberikan ikatan darah pada kami berdua maka dari itu IA akhirnya menempatkan aku pada keluarga mama dan papa. aku pun ingin membahagiakannya.

3. IBU
aku selalu merasa teriris ketika mendengarnya menangis. bagaimana ia harus bertahan dalam kurun waktu yang lama terhadap bapak, bukan hanya sekedar bertahan namun juga berjuang. ia yang selalu tangguh, ia yang cantik, ia yang sangat mirip denganku. kami dua pribadi yang ribet, dua pribadi yang tak pernah kenal malu, dua pribadi yang sanggup bertahan saat sekelilingnya mencemooh. ya aku tau, seseorang yang tulus baru terlihat ketika kita jatuh, dan aku rasa ibu banyak belajar mengenai itu. ibu banyak belajar mengenai pengabdian, ibuku tangguh dalam segala hal. aku selalu melihatnya sebagai wonder woman. ia tak pernah mengeluh pada apa yang terjadi dalam hidupnya, aku rasa bercerita bukan bagian dari mengeluh. kadang ia menangis, tapi lebih sering memilih tersenyum. kau harus melihat sendiri ibuku, dan pasti akan menyimpulkan hal yang sama bahwasanya ia mirip denganku. kau tau kenapa aku tetap berdiri sampai sekarang? salah satunya karena ibu, aku ingin membahagiakannya dan membuatnya bangga.

4. BAPAK
laki-laki yang satu ini merupakan salah satu jagoanku. jagoan yang semakin lama semakin terlihat renta. ia semakin kurus bukannya berisi. aku tau kesukaanku menulis menurun darinya, ia pernah membuatkanku puisi ketika aku lahir ke dunia ini. bapak bukan malaikat, jadi wajar dia pernah melakukan salah. aku memaafkannya dalam akar kepahitan yang akhirnya aku cabut perlahan. entah itu karena menyakiti ibu, atau membuat susah papa. ia tidak bekerja sekarang setelah dulunya ia seorang yang sukses dengan keahlian dan kelihaiannya, tapi justru hancur karena kesalahan yang ia buat sendiri. itu juga hidup? kadang kau di bawah kadang kau di atas. saat ini bapak sedang di bawah, dan aku yang akan menaikkannya ke atas. bapak tidak bekerja, sesekali ia membuat roti, namun keluarga tidak bisa mengandalkan kebutuhan mereka dari penghasilan tersebut. tak peduli bagaimana orang lain melihat bapak, meremehkan bapak, aku tetap mencintainya dan ingin membahagiakannya.

5. TOMY
sudah dua tahun aku mengenalnya. pria dewasa di luar lingkaran hidupku yang akhirnya terjebak ke dalamnya. maaf. ya, tanpa diminta dia datang, kemudian dengan seenaknya mencuri sebagian dari hatiku hingga akhirnya meluluh lantakannya dan merenggut semua. oke, aku menyerah padanya. ini bukan kisah cinta anak sma, aku tau kami dua yang dewasa dan tentu saling mencinta. kedewasaan itu kami nyatakan dalam sebuah komitmen bahwa kami ingin dan akan bersama. aku selalu bangga padanya, entah kenapa harus seyakin ini saat yang lain bilang : "se worth it itukah?". jangan tanya aku kenapa masih saja bertahan. aku mendasarinya atas nama cinta. HA HA HA. bulshit? whatever.. yang jelas dengan sadar akhirnya aku memilih untuk memperjuangkannya. melihatnya sebagai bapak dari anak-anakku kelak, dan pria yang akan bertumbuh bersamaku sampai kami renta atau bahkan direnggut usia. impianku? tentu membahagiakannya, dengan ikut juga bahagia bersamanya.

Kelima orang ini adalah sebagian dari siapa yang aku kasihi.
Mereka yang ingin aku selalu perjuangkan.
Aku membutuhkan mereka dalam hidupku.
Ada yang baru dua tahun, ada pula yang sudah 23 tahun.
Aku rasa kesemuanya sama, sama-sama bagian dari hidupku.
Dulu, kini, dan ke depannya.

Ajari aku bagaimana aku harus bersikap dan mewujudkan impian tentang kebahagian bagi mereka.
Apakah memperjuangkan?
Apakah merelakan?
Apakah melepaskan?
Apakah bertahan?
Apakah ....... ?

---
Tuhan, aku tau Kau sedang tidak tidur. disana aku tau kau pasti sedang menggenggam sekotak popcorn karamel yang jauh lebih enak daripada popcorn di bioskop sembari meneguk segelas softdrink dingin tak lupa dengan tambahan jelly. AHA! Kau benar-benar seperti sedang menonton film di bioskop. Kali ini film dimana aku menjadi pemerannya. Entah apa yang Kau rasa saat melihatnya, merasakan sedih karena terhanyut dalam lika liku hidup rumitku serta merasakan simpatik, atau justru Kau tersenyum karena menikmatiNya. Aaah.. dasar Kau ini produser handal, dan aku sutradara sekaligus pemain yang handal juga tentunya. Mari kita lihat, aku percaya Kau akan puas dengan film yang sedang aku garap ini. Ini bukan drama, ini true story. Bisa bantu aku kah sedikit memecahkannya, bukankah produser berkuasa? Please, jangan hanya menikmati popcorn dan softdrinkMu di sana.
Kau tau aku membutuhkan Engkau menyelesaikan semuanya. Semua yang terasa mustahil bagiku, aku percaya adalah mungkin bagiMu.
Amati aku, tersenyumlah, tertawalah sepuasMu. Aku akan menyelesaikan satu rangkaian ini.
Semoga kau menyetujui alur yang aku sodorkan ini, ya semoga kau mengapprovenya sehingga kita bisa mendapatkan happy ending dengan menyatukan kebahagiaan kesemuanya.

Kau tau maksudku kan, pak Produser? ;)

0 komentar:

Posting Komentar

 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos