Kamis, 04 Oktober 2012

Hei Papa!

Diposting oleh anggun via grasma di 10/04/2012 04:40:00 PM
28 September 2012, 9.07 AM
"dik, papa kecelakaan"

RONTOK HATIKU membaca sebuah message singkat dari kakakku itu...
tak ada yang lainnya, nanar aku menatap sekeliling kamar.
"aku harus pulang" itu yang ada dalam benakku, tak peduli pada agendaku hari itu.

dengan cepat aku sambar handphoneku dan menelepon mama.
harap-harap cemas aku menunggu suara di seberang sana.
antara khawatir dan menahan tangis aku bertanya bagaimana keadaan papa.
syukurlah, beliau baik-baik saja. sedikit lega aku mendengarnya.
di belakang suara mama aku memang mendengar papa bilang "gak apa-apa"
tapi tetap saja kelegaanku diikuti dengan penasaran ingin mengetahui kondisi papa.
sedikit protes sebenarnya aku pada papa mama karena tidak mengabariku.
mama bilang agar aku tak khawatir, dan menyelesaikan segalanya di jogja.
tetap saja aku tidak suka, aku ingin tau. bersyukur tak terjadi yang buruk.
dan semoga saja memang tidak.
dan hari itu aku menyelesaikan tugasku, kemudian kembali ke rumah.
bertemu papa, dan mendapatinya memang benar baik-baik saja.
hanya celotehnya yang kudengar menyesakkan hati
"coba tadi papa ngebut, udah ga tau lagi gimana, mungkin kalian udah ga punya bapak."
OH DEM! air tiba-tiba saja berkumpul di mata dan hendak menetes.
menahannya dengan suara parau aku bilang "papa ngomong apa!"

luka papa memang tidak seberapa, kakinya lecet dan hanya jari manisnya saja serta telapak tangannya yang memiliki luka yang cukup dalam. aku merawat beliau, kadang dalam hati tertawa ketika melihat papa seperti anak kecil. ya, papa memang tidak tahan sakit. semua manusia agaknya seperti itu. kadang saat aku membersihkan lukanya, papa meringis kesakitan dan juga riwil. tidak kupungkiri itu sakit, dan aku mencoba merawatnya dengan baik dan perlahan. dan menurutku papa itu manja. :')

aku jadi inga waktu aku kecelakaan, papa merawatku. mengipasi lukaku yang terlalu sakit dan panas sampai AC di ruangan saja tidak mempan. dan berkata menguatkan aku "gak papa hanya luka kayak gitu, besok pasti sembuh. gak sakit, ditahan yaa" setiap kali aku merengek karena seluruh tubuhku sakit. :')

HEI PAPA!
aku sangat mengasihimu. papa yang cuek, papa yang apa adanya, papa yang seringnya tidak banyak berfikir ketika berceloteh < dan kadang tidak menyadari bahwa celotehnya itu melukai :') >, papaku yang hebat, papaku yang selalu berjuang, papaku yang sangat aku cintai... hosh, engkau tau? menulis ini saja air mataku mengalir, papa.
aku selalu ingin engkau selalu ada dalam setiap suka dan dukaku, menjadi saksi saat anakmu ini bahagia, dan kau juga bahagia karenanya. aku ingin engkau selalu mendampingiku, dan melihat bahwa segalanya baik adanya, engkau menimang cucu dariku, dan aku tak ingin mengecewakanmu.
papa, engkau yang apa adanya selalu membuatku bangga. kau bukan papa seperti papa yang lain, kau bukan jenderal, kau bukan presiden, kau juga bukan pilot, kau bukan pejabat, tapi aku tak perlu engkau menjadi seperti mereka untuk mengasihimu.
selalu aku merasa khawatir dengan usia senjamu dan kau masih bekerja, maaf belum bisa menjadi apa-apa untukmu. tapi aku berjanji akan selalu berjuang, sama sepertimu yang juga berjuang untukku, mb ana, dan juga mama. meskipun darah kita tak sama, namun aku mengasihimu lebih daripada yang kau tau.
kedekatanku dengan papa dan mama, dengan cara kalian berdua yang berbeda. mama lebih sering memanjakanku, untuk hal-hal yang kadang aku rasa tak perlu, justru ia berikan. mama lebih mendengarku memang meskipun kadang omelannya lama berhenti jika aku nakal. dan papa, jarang seperti itu. tapi papa selalu berusaha mencukupi segala kebutuhanku. kalau dirasa, mungkin aku lebih dekat dengan mama. tapi entah kenapa, aku selalu lebih khawatir dengan papa. rasanya, ingin selalu saja menjagamu, juga menjaga kalian berdua. menempatkan posisiku sebagai anak dan juga teman, sebagai wanita yang juga bisa mengerjakan bagian laki-laki. aku mengasihi kalian berdua, sungguh.


ya papa, jangan pernah meninggalkanku karena aku, tak akan sanggup untuk itu.
I love you so much, dad.

God bless... :')

0 komentar:

Posting Komentar

 

after the rain Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos